'/> Sejarah Perkembangan Tari Nusantara -->

Info Populer 2022

Sejarah Perkembangan Tari Nusantara

Sejarah Perkembangan Tari Nusantara
Sejarah Perkembangan Tari Nusantara
Dalam catatan sejarah, bangsa-bangsa dari India, Arab, Cina, dan Barat (dataran Eropa) mempunyai dampak terhadap tumbuh kembangnya seni budaya, khususnya seni tari di Indonesia.

Sentuhan dampak budaya bangsa lain menjadi sangat meng-"Indonesia" knorma dan budpekerti paduannya lahir dari wangsit kreatif para seniman bangsa ini. Dengan demikian, tidak terlihat lagi ciri budaya ajaib yang kita tangkap secara terang dari bentuknya yang dikenal sekarang.

Perubahan bentuk hidangan sampai ke hal terkecil menyerupai pada perubahan gerak secara koreografi terjadi alasannya yakni dibutuhkan kemasan yang menarik untuk sebuah pentas seni menjadi sebuah tontonan yang menghibur dan penataan artistik untuk mencapai evaluasi estetik. Jika sebuah tarian berlangsung selama satu jam disajikan utuh, dipastikan penonton akan berangsur-angsur meninggalkan daerah duduknya alasannya yakni menjemukan.

Hal itu bertolak belakang dengan faktor kebutuhan pada tarian yang berfungsi sebagai media upacara atau hiburan. Hal tersebut memungkinkan terjadi alasannya yakni tari upacara ataupun tari hiburan seringkali melaksanakan gerakan secara berulangulang dan tidak menerima penataan secara artistik.

Dengan struktur koreografi semacam itu, dibutuhkan sedikit pemotongan durasi waktu pertunjukan. Apabila hal itu dilakukan, otomatis ada sebagian yang hilang. Cara menghilangkannya dilakukan pada serpihan yang berulang-ulang tadi. Jika terdapat 8 kali gerakan, diambil 4 saja dari gerakan berulang.

Kemudian, pemilihan busana tari pertunjukan. Pada umumnya, busana tidak seutuhnya diambil dari bentuk yang orisinil dan biasa dikenakan pada tari upacara maupun tari hiburan. Selain alasannya yakni faktor seadanya, juga aslinya busana tari tersebut sangat sederhana. Hal itu tidak menimbulkan dampak dan efek gemerlap atau knorma dan budpekerti disorot cahaya lampu (lihgting of stage) warna jadi tidak menonjol. Dengan demikian, warna dibentuk seharmonis mungkin dengan pilihan materi yang menimbulkan dampak dan efek jikalau dimemberikan lighting. Lihat saja busana Tari Ronggeng Gunung (Ciamis, Jawa Barat) sampaumur ini, busananya ludang kecepeh menyerupai busana Jaipongan (tari pertunjukan dari Jawa Barat) daripada busana aslinya.

Advertisement

Iklan Sidebar